Klausa Simpleks dan Klausa Kompleks
a.
Temperatur yang berada di bawah titik beku
|
mengakibatkan
|
kristal es terbentuk
|
subjek
|
predikator
|
objek
|
b.
STRUKTUR 1
|
|||
Butir-butir
air
|
terjadi
|
karena
|
|
subjek
|
predikator
|
Kata
perangkai :
Konjungsi
sebab-akibat
|
|
STRUKTUR 2
|
|||
tetesan air
kecil (tiny droplet)
|
yang timbul
|
akibat
|
kondensasi
|
subjek
|
predikator
|
Kata
perangkai :
Konjungsi
sebab-akibat
|
objek
|
STRUKTUR 3
|
|||
berbenturan
dengan
|
tetesan air
lainnya
|
||
predikator
|
objek
|
||
STRUKTUR 4
|
|||
dan
|
terbawa oleh
|
gerakan udara
|
|
Kata
perangkai :
Konjungsi
sebab-akibat
|
predikator
|
objek
|
c.
STRUKTUR 1
|
|||
Bila
|
temperatur
udara
|
turun
|
sampai di
bawah 0o Celcius
|
Kata
perangkai :
Konjungsi
sebab-akibat
|
subjek
|
predikator
|
keterangan
|
STRUKTUR 2
|
|||
butiran air
|
akan berubah
menjadi
|
salju.
|
|
subjek
|
predikator
|
objek
|
d.
Curah
huajn yang sangat lebat
|
mempunyai
|
tetes
hujan besar.
|
subjek
|
predikator
|
objek
|
e.
STRUKTUR 1
|
|||
Karena
|
tetes hujan
|
berukuran
|
besar
|
Kata perangkai :
Konjungsi sebab-akibat
|
subjek
|
predikator
|
keterangan
|
STRUKTUR 2
|
|||
pori-pori permukaan tanah
|
akan tertutup
|
||
subjek
|
predikator
|
||
STRUKTUR 3
|
|||
sehingga
|
infiltrasi air hujan
|
sangat kecil.
|
|
Kata perangkai :
Konjungsi sebab-akibat
|
subjek
|
keterangan
|
|
STRUKTUR 4
|
|||
sebaliknya
|
limpasan air hujan
|
menjadi
|
sangat besar
|
Kata perangkai :
Konjungsi sebab-akibat
|
subjek
|
predikator
|
keterangan
|
Teks
Eksplanasi
|
Pernyataan
Umum
|
Letak
|
Sebab-Akibat
|
Letak
|
Kesimpulan
|
Siklus
Hidrologi
|
Ada
|
Paragraf
pertama
|
Ada
|
Paragraf
kedua-keempat
|
Tidak ada
|
Banjir
|
Ada
|
Paragraf
pertama
|
Ada
|
Paragraf
kedua-kesembian
|
Tidak ada
|
Kekeringan
|
Ada
|
Paragraf
pertama
|
Ada
|
Paragraf
kedua-kelima
|
Tidak ada
|
No.
|
Istilah
|
Makna
|
1.
|
Fisiografi
|
Salah
satu cabang ilmu Geografi yang mempelajari suatu wilayah daerah atau negara
berdasarkan segi fisiknya, seperti dari segi garis lintang dan garis bujur,
posisi dengan daerah lain, batuan yang ada di dalam bumi, relief permukaan
bumi, serta kaitannya dengan laut
|
2.
|
Geografi
|
Ilmu
tentang permukaan bumi, iklim, penduduk, flora, fauna, serta hasil yang
diperoleh dari bumi
|
3.
|
Drainase
|
Pengatusan
; penyaluran air ; saluran air
|
4.
|
Vegetasi
|
Kehidupan
(dunia) tumbuh-tumbuhan atau (dunia) tanam-tanaman
|
5.
|
Degradasi
|
Kemundura
; kemrosotan ; penurunan
|
6.
|
Infiltrasi
|
Penysusupan
; perembesan ; campur tangan
|
7.
|
Debit
|
Jumlah
air yang dipindahkan di suatu satuan waktu pada titik tertentu di sungai,
terusan, saluran air
|
8.
|
Intensitas
|
Keadaan
tingkatan atau ukuran intensnya
|
9.
|
Deforestasi
|
Kegiatan
penebangan kayu komersial di skala besar
|
10.
|
Geometrik
|
Geometris
|
a.
Kekeringan alamiah disebabkan oleh
tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim.
Kekeringan antropogenik disebabkan oleh kebutuhan air lebih besar
dari pasokan yang direncanakan.
b.
Karena jika terjadi bencana
kekeringan, masyarakat yang mengandalkan mata pencaharian dari bidang pertanian
akan mengalamai kekuranga pasokan air yang digunakan untuk irigasi .
No.
|
Penyebab terjadinya
|
|
Banjir
|
Kekeringan
|
|
1.
|
Perubahan tata guna lahan, terjadi erosi dan sedimentasi
|
Tingkat curah hujan di bawah normal dalam satu musim
|
2.
|
Pengendapan yang berasal dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai
yang berlebihan
|
Kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan
|
3.
|
Curah hujan yang lebat mempunyai tetes hujan besar
|
Kerusakan tangkapan air
|
4.
|
Pembuangan sampah di DAS
|
Meningkatnya jumlah luas lahan pertanian yang diubah menjadi
permukiman
|
5.
|
Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase
|
Penggunaan air yang berlebihan pada waktu musim tanam di lahan
pertanian pada industri dan pada rumah tangga
|
No.
|
Akibat yang
ditimbulkan oleh
|
|
Banjir
|
Kekeringan
|
|
1.
|
Daya tampung sungai menjadi berkurang
|
Kekurangan pasokan air permukaan dan air tanah
|
2.
|
Kapasitas aliran banjir pada sungai berkurang
|
Menurunnya jumlah air resapan
|
3.
|
Pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infiltrasi air
hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar
|
|
4.
|
Membuat sungai tersumbat
|
|
5.
|
Penghambat aliran dan daya tampung sungai
|
Teks eksplanasi menurut data sebab-akibat di atas
Banjir dan Kekeringan
Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan
intensitas tinggi dan durasi lana pada daerah aliran sungai (DAS). Kekeringan
dibedakan menjadi dua yaitu kekeringan alamiah dan kekeringan antropogenik
Banjir disebabkan oleh perubahan tata guna lahan, sehingga terjadi
erosi dan sedimentasi. Serta pengendapan yang berasal dari erosi DAS dan erosi
tanggul sungai yang berlebihan yang menyebabkan daya tampung dan kapasitas
aliran banjir pada sungai berkurang. Curah hujan yang lebat mempunyai tetes
hujan besar yang juga dapat menimbulkan pori-pori permukaan tanah tertutup
sehingga infiltrasi air hujan sangat kecil. Sebaliknya, limpasan air hujan
menjadi sangat besar. Faktor sosial yang mempenngaruhi banjir adalah pembuangan
sampah di DAS dan padatnya kawasan penduduk di sepanjang sungai/drainase. Akibatnya
sungai menjadi tersumbat.
Kekeringan alamiah dapat terjadi karena tingkat curah hujan di
bawah normal dalam satu musim. Sedangkan kekeringan antropogenik disebabkan
oleh kebutuhan air lebih besar dari pasokan yang direncanakan. Penyebab lain
terjadinya bencan kekeringan adalah kerusakan tangkapan air, meningkatnya jumlah
luas lahan pertanian yang diubah menjadi permukiman, dan penggunaan air yang
berlebihan pada waktu musim tanam di lahan pertanian pada industri dan pada
rumah tangga. Yang mengakibatkan terjadinya kekurangan pasokan air dan
menurunya daerah resapan.